Berbicara tentang sejarah Nusantara, tidak lengkap rasanya jika belum membahas peninggalan kerajaan banten yang terkenal dan masih bisa kita lihat hingga hari ini. Kerajaan Banten merupakan salah satu kerajaan Islam besar yang pernah berdiri di Pulau Jawa bagian barat. Berdiri sejak abad ke-16, Banten memainkan peran penting dalam perdagangan rempah-rempah dan penyebaran agama Islam di Nusantara.
Sebagai kerajaan maritim, Banten memiliki banyak peninggalan bersejarah yang menjadi saksi kejayaan masa lampau. Mulai dari keraton megah, masjid tua, benteng pertahanan, hingga pelabuhan dagang, semuanya menyimpan kisah yang menarik untuk diulik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi satu per satu peninggalan kerajaan Banten Islam yang penuh nilai sejarah dan kebudayaan.
Keraton Surosowan Simbol Kemegahan Masa Kejayaan Kerajaan Banten
Salah satu peninggalan kerajaan banten keraton surosowan adalah pusat pemerintahan utama para Sultan Banten. Dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada abad ke-16, keraton ini dahulu menjadi tempat tinggal sultan sekaligus pusat kekuasaan politik dan budaya.
Letak kerajaan banten pada masa itu sangat strategis karena berada di dekat pelabuhan internasional. Keraton Surosowan dibangun dengan gaya arsitektur yang memadukan unsur Jawa dan Islam, dikelilingi tembok bata merah yang kokoh serta parit besar sebagai pertahanan. Meski kini hanya tersisa puing-puing reruntuhan, kawasan ini tetap ramai dikunjungi wisatawan dan arkeolog.
Keraton ini diyakini menjadi saksi bisu masa kejayaan kerajaan banten, terutama di masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa yang memperluas kekuasaan dan memperkuat armada lautnya.
Masjid Agung Banten Pusat Penyebaran Islam di Tanah Jawa Barat
Tak jauh dari lokasi keraton, berdiri megah Masjid Agung Banten yang juga merupakan salah satu peninggalan kerajaan banten islam. Masjid ini dibangun pada tahun 1566 oleh Sultan Maulana Hasanuddin dan hingga kini masih digunakan sebagai tempat ibadah serta ziarah.
Keunikan masjid ini terletak pada arsitekturnya yang menggabungkan unsur lokal, Cina, dan Eropa. Menaranya yang menjulang tinggi mirip mercusuar dan menjadi ciri khas utama. Masjid ini bukan hanya peninggalan arsitektur, tapi juga pusat kegiatan dakwah dan pendidikan Islam.
Masjid Agung menjadi simbol peninggalan kerajaan banten yang masih ada sampai sekarang dan sering dijadikan lokasi wisata religi yang ramai dikunjungi pelajar dan peziarah.
Benteng Speelwijk Bukti Strategi Pertahanan yang Canggih
Tidak jauh dari pusat kota lama Banten, terdapat Benteng Speelwijk, peninggalan era kolonial yang dibangun oleh Belanda namun berada di wilayah kekuasaan Banten kala itu. Menariknya, benteng ini juga berkaitan dengan peninggalan kerajaan banten dan cirebon karena digunakan dalam peperangan menghadapi penjajah dan mempertahankan wilayah dagang.
Benteng ini memiliki dinding tebal, lorong rahasia, dan meriam tua yang masih tersisa hingga kini. Fungsinya dulu adalah sebagai tempat pertahanan dari serangan laut sekaligus pengawasan aktivitas pelabuhan. Lokasinya dekat dengan Sungai Cibanten, menjadikan akses ke pelabuhan sangat mudah.
Pelabuhan Karangantu Jejak Banten Sebagai Garda Pulau Jawa
Peninggalan kerajaan banten garda pulau jawa dapat dilihat dari Pelabuhan Karangantu yang dulu menjadi pintu masuk utama ke Banten dari jalur laut. Di masa lampau, pelabuhan ini sangat sibuk dan menjadi pusat perdagangan rempah-rempah serta hasil bumi dari Nusantara.
Meski kini sudah tidak difungsikan sebagai pelabuhan utama, kawasan ini tetap menyimpan sisa kejayaan sebagai daerah maritim penting. Aktivitas masyarakat nelayan dan keberadaan beberapa bangunan tua memperkuat aura historis yang masih terasa kuat.
Pelabuhan ini juga menjadi penghubung strategis antara Banten dengan wilayah pesisir lainnya dan memperlihatkan betapa kuatnya peran Banten dalam menjaga perbatasan wilayah barat Pulau Jawa.
Vihara Avalokitesvara Warisan Toleransi dan Keberagaman Banten
Selain peninggalan berbasis Islam, Banten juga memiliki Vihara Avalokitesvara sebagai salah satu peninggalan budaya Tionghoa yang erat hubungannya dengan kerajaan Banten. Dibangun sejak abad ke-17, vihara ini menunjukkan bahwa pada masa itu sudah ada kehidupan multikultural yang harmonis di wilayah kerajaan.
Vihara ini menjadi salah satu contoh nyata peninggalan kerajaan banten dan gambarnya yang bisa dijumpai di literatur sejarah maupun kunjungan langsung. Struktur bangunan, relief, dan altar ibadah masih terjaga hingga kini. Bahkan sering digunakan dalam upacara keagamaan dan perayaan Imlek.
Rawa Danau Kawasan Alam yang Sarat Makna Spiritual
Beberapa sejarawan menyebutkan bahwa kawasan Rawa Danau di Pandeglang juga termasuk peninggalan kerajaan banten karena dulunya menjadi lokasi meditasi dan tempat persembunyian tokoh-tokoh penting. Meski tidak berupa bangunan, kawasan ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi.
Rawa Danau juga menjadi simbol keterikatan masyarakat Banten dengan alam, serta perwujudan filosofi Islam dalam menjaga keseimbangan lingkungan hidup. Kini, Rawa Danau dilindungi sebagai cagar alam dan masih ramai dikunjungi wisatawan yang mencari kedamaian sekaligus jejak sejarah.
Keruntuhan Kerajaan Banten dan Warisan Budaya yang Tertinggal
Keruntuhan kerajaan banten terjadi pada awal abad ke-19 setelah adanya tekanan dari penjajah Belanda dan konflik internal dalam istana. Setelah masa kejayaan panjang, Banten mulai kehilangan kekuatan militernya, terutama setelah pengkhianatan dan penangkapan Sultan Ageng Tirtayasa oleh VOC.
Meski kerajaannya runtuh, peninggalan kerajaan banten adalah bukti nyata bahwa peradaban ini pernah sangat maju. Dari segi perdagangan, pendidikan, hingga sistem pemerintahan, Banten adalah salah satu kerajaan Islam terkuat pada masanya. Kini warisan itu terus dijaga dalam bentuk situs sejarah, cerita rakyat, hingga pelajaran sekolah.
FAQ
1. Apa peninggalan kerajaan Banten yang terkenal?
Keraton Surosowan, Masjid Agung Banten, dan Benteng Speelwijk.
2. Apakah peninggalan kerajaan Banten masih bisa dikunjungi?
Ya, sebagian besar peninggalan seperti masjid dan keraton masih terbuka untuk umum.
3. Apa hubungan kerajaan Banten dengan pelabuhan Karangantu?
Pelabuhan tersebut menjadi jalur utama perdagangan dan pintu masuk ke Banten dari laut.
4. Apakah masih ada bukti toleransi di masa kerajaan Banten?
Ya, salah satunya adalah keberadaan Vihara Avalokitesvara di kawasan Banten Lama.
5. Bagaimana kondisi peninggalan kerajaan Banten saat ini?
Sebagian telah mengalami kerusakan, namun masih banyak yang dilestarikan dan dikunjungi wisatawan.